Pertanyaan:
Wanita penanya ini, Munirah Ar-Rumaih, mengirimkan pertanyaan dan berkata: Ayah saya telah meninggal dunia, dan saya ingin mengetahui amalan-amalan apa yang dapat saya lakukan agar pahalanya sampai kepadanya? Apakah membaca Al-Qur’an dengan niat untuk orang yang meninggal pahalanya akan sampai kepadanya, demikian juga dengan umrah?
Mohon berikan kami penjelasan, semoga Allah membalas Anda dengan sebaik-baik balasan.
Jawaban:
Orang yang meninggal sangat membutuhkan doa dan sedekah. Amalan terbaik yang dapat dilakukan untuk orang yang meninggal adalah doa, mendoakannya dari kejauhan, mendoakannya, memohonkan rahmat untuknya, dan memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar mengampuninya, melimpahinya dengan rahmat, memaafkannya, dan meninggikan derajatnya di surga, serta doa-doa baik lainnya yang serupa.
Demikian juga sedekah, bersedekah dengan uang, makanan, pakaian, atau jenis harta lainnya. Semua ini bermanfaat bagi orang yang meninggal. Begitu pula haji untuknya, dan umrah untuknya, semua ini bermanfaat bagi orang yang meninggal. Jika ia memiliki utang, maka wajib segera melunasinya dari hartanya jika ia memiliki harta. Jika ia tidak memiliki harta, maka disyariatkan bagi ahli warisnya, baik dari keturunannya maupun kerabatnya, untuk melunasinya. Melunasi utangnya adalah termasuk sedekah yang paling besar baginya. Semua ini dianjurkan.
Adapun membaca Al-Qur’an, maka tidak ada dalil yang menunjukkan pensyariatannya. Sebagian ulama berpendapat bahwa membaca Al-Qur’an bermanfaat bagi orang yang meninggal, namun tidak ada dalil untuk itu. Oleh karena itu, yang lebih utama adalah meninggalkannya, karena tidak ada dalil dari Nabi ﷺ maupun dari para sahabatnya yang menunjukkan bahwa pahala membaca Al-Qur’an sampai kepada orang yang meninggal, dan bahwa seseorang membacakan Al-Qur’an untuknya lalu pahalanya untuknya. Tidak ada dalil yang jelas untuk hal ini, maka yang lebih utama, lebih baik, dan lebih hati-hati adalah meninggalkannya.
Akan tetapi, orang yang meninggal didoakan, dimohonkan ampunan untuknya, dimohonkan rahmat untuknya, disedekahkan harta atas namanya dengan berbagai jenis harta, dihajikan atas namanya, diumrahkan atas namanya, dan dilunasi utangnya. Semua ini adalah hal yang bermanfaat bagi orang yang meninggal, dan Allah akan memberi pahala kepada orang yang melakukannya, serta orang yang meninggal akan mendapatkan manfaat, dan orang yang melakukannya dari kalangan orang yang hidup juga akan mendapatkan pahala atas hal tersebut.
Telah sahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda:
“Jika anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.”
Dan telah tetap dari Nabi ﷺ juga bahwa seorang laki-laki bertanya kepadanya: “Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia, apakah ia akan mendapatkan pahala jika aku bersedekah atas namanya?” Nabi ﷺ menjawab:
“Ya.” Maka bersedekah atas nama orang yang meninggal bermanfaat baginya menurut ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Demikian juga mendoakannya menurut ijma’ kaum muslimin bermanfaat baginya. Wallahul Musta’an (Allah-lah tempat memohon pertolongan), ya.
Pembawa Acara: Bagaimana dengan salat dan puasa?
Syekh: Salat tidak disyariatkan untuk orang yang meninggal, tidak disyariatkan hal ini. Demikian juga membaca Al-Qur’an. Adapun puasa, jika ia memiliki kewajiban puasa, maka dipuasakan untuknya.
Pembawa Acara: Puasa wajib.
Syekh: Barang siapa meninggal dan memiliki kewajiban puasa karena ia melalaikannya dan tidak berpuasa, maka dipuasakan untuknya oleh ahli warisnya, sebagaimana sabda Nabi ﷺ: “Barang siapa meninggal dan memiliki kewajiban puasa, maka walinya berpuasa untuknya.” Maka anaknya, baik laki-laki maupun perempuan, atau istrinya, atau kerabatnya yang lain, berpuasa untuknya. Ini baik dan bermanfaat bagi orang yang meninggal.
Beberapa orang bertanya kepada Nabi ﷺ tentang berbagai jenis puasa, maka Nabi ﷺ menjawab mereka dengan sabdanya:”Bagaimana pendapat kalian jika seseorang memiliki utang, bukankah kalian akan melunasinya? Maka lunasilah hak Allah, karena hak Allah lebih berhak untuk dipenuhi.” Beliau menyamakannya dengan utang, baik itu puasa Ramadan, kafarat, maupun nazar, semuanya dipuasakan untuknya menurut pendapat yang sahih, meskipun itu puasa Ramadan atau puasa kafarat. Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dipuasakan hanyalah nazar saja, namun pendapat ini lemah, dan hadis-hadis sahih menunjukkan kebalikannya. Hadis-hadis sahih menunjukkan bahwa bahkan puasa Ramadan pun dipuasakan untuknya. Oleh karena itu, Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan dari Nabi ﷺ bahwa beliau bersabda:
“Barang siapa meninggal dan memiliki kewajiban puasa, maka walinya berpuasa untuknya.” Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dalam kitab sahih mereka.
Dalam kitab sahih juga diriwayatkan dari beberapa sahabat bahwa mereka bertanya kepada Nabi ﷺ tentang seseorang yang meninggal dan memiliki kewajiban puasa satu bulan? Beberapa di antara mereka berkata: puasa dua bulan, apakah kami boleh berpuasa untuknya? Maka Nabi ﷺ bersabda: “Berpuasalah untuknya.” Beliau menyamakannya dengan utang, dan tidak merinci apakah itu Ramadan, kafarat, atau nazar. Hal ini menunjukkan bahwa perintahnya bersifat umum mencakup kafarat, nazar, dan Ramadan.
Dalam Musnad Ahmad dengan sanad yang baik diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa seorang wanita berkata:
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia dan ia memiliki kewajiban puasa Ramadan, apakah aku boleh berpuasa untuknya?” Beliau bersabda: “Berpuasalah untuk ibumu. Bagaimana pendapatmu jika ibumu memiliki utang, bukankah engkau akan melunasinya? Maka lunasilah hak Allah, karena hak Allah lebih berhak untuk dipenuhi.”
Hadis ini jelas mengenai puasa Ramadan, dan sanadnya kuat dan baik.
Adapun jika orang yang meninggal tidak melalaikan kewajibannya, yaitu meninggal dalam keadaan sakitnya, maka ia tidak memiliki kewajiban puasa menurut mayoritas ulama, menurut jumhur ulama. Tidak diqadha’ puasanya, dan tidak pula diberi makan atas namanya, karena ia tidak melalaikannya dan ia termasuk orang yang udzur (berhalangan), karena Allah berfirman:
“Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah: 185).
Maka orang yang meninggal dalam keadaan sakitnya, ia tidak menjumpai hari-hari lain, ia termasuk orang yang udzur, ia tidak memiliki kewajiban puasa, dan tidak pula memberi makan (fidyah), maksudnya: tidak ada kewajiban bagi ahli warisnya untuk memberi makan atau berpuasa atas namanya, ya.
Pembawa Acara: Semoga Allah memberikan pahala kepada Anda.
⤵️⤵️⤵️⤵️
أعمال المشروعة التي تنفع الميت
✒️ السؤال:
هذه السائلة منيرة الرميح، بعثت بسؤال تقول: والدي توفي، وأريد أن أعرف ما هي الأعمال التي أعملها ليصل ثوابها إليه؟ وهل قراءة القرآن إذا كانت نيته للميت يذهب الأجر إليه، وكذلك العمرة؟
أفيدونا، جزاكم الله خير الجزاء
📝 الجواب:
الميت في حاجة إلى الدعاء والصدقة، وأحسن ما يفعل مع الميت الدعاء، الدعاء له بظهر الغيب، الدعاء له، والترحم عليه، وسؤال الله سبحانه أن يغفر له، وأن يتغمده بالرحمة، وأن يعفو عنه، وأن يرفع درجاته في الجنة، ونحو هذا من الدعاء الطيب.
والصدقة كذلك، الصدقة بالنقود بالطعام بالملابس بغير هذا من أنواع المال، كل هذا ينفع الميت، وهكذا الحج عنه، وهكذا العمرة عنه، كل هذا ينفع الميت، وإن كان عليه ديون وجب البدار بقضائها من ماله إن كان له مال، وإن كان ما له مال شرع لأوليائه من ذريته وقراباته أن يوفوا عنه، فالوفاء عنه من أعظم الصدقات عليه، كل هذا مطلوب.
أما القراءة فلا، لم يأت ما يدل على شرعية ذلك، وقد ذهب بعض أهل العلم إلى أن القراءة تنفع الميت، ولكن ليس عليه دليل، فالأولى ترك ذلك؛ لأنه ليس هناك دليل عن النبي ﷺ ولا عن أصحابه في أن القراءة تصل إلى الميت، وأنه يقرأ له، ويثوب له، هذا ليس عليه دليل واضح، فالأولى والأفضل والأحوط ترك ذلك.
ولكن يدعى للميت، يستغفر له، يترحم عليه، يتصدق عنه بالمال بأنواع المال، يحج عنه، يعتمر عنه، يوفى عنه الدين كل هذا شيء ينفع الميت، ويأجر الله هذا وهذا الميت ينتفع والفاعل من الأحياء يؤجر على ذلك أيضًا.
⬅️ وقد صح عن رسول الله -عليه الصلاة والسلام- أنه قال: ”إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له.“
⬅️ وثبت عن النبي ﷺ أيضًا أن رجلًا سأله قال: ”إن أمي ماتت فهل لها أجر إن تصدقت عنها؟“
قال النبي ﷺ: ”نعم.“
فالصدقة عن الميت تنفعه بإجماع المسلمين، وهكذا الدعاء له بإجماع المسلمين ينفعه، والله المستعان، نعم.
✒️ المقدم: والصلاة والصيام؟
📝 الشيخ: الصلاة ما هي بمشروعة، لا يصلى على الميت، لم يشرع هذا، وهكذا القراءة، أما الصيام فإذا كان عليه صوم يصام عنه.
✒️ المقدم: صوم الواجب.
📝 الشيخ: من مات وعليه صيام بأن فرط عليه صيام، ولم يصم يصام عنه، يصوم عنه أولياؤه،
⬅️ كما قال النبي ﷺ: ”من مات وعليه صيام صام عنه وليه.“
فيصوم عنه ولده الذكر أو الأنثى أو زوجته أو غيرهما من قراباته، هذا طيب وينفع الميت.
⬅️ قد سأل جماعة النبي ﷺ عن أنواع من الصوم، فأجابهم النبي ﷺ بقوله: ”أرأيتم لو كان على فلان دين أكنت قاضيه؟ اقضوا الله، فالله أحق بالوفا.“
فشبهه بالدين، سواء كان صوم رمضان أو كفارة أو نذر كله يصام عنه على الصحيح، ولو كان صوم رمضان ولو كان صوم الكفارة،
وقال بعض أهل العلم: إنما يصام عنه النذر خاصة، ولكن هذا قول ضعيف، والأحاديث الصحيحة تدل على خلافه، الأحاديث الصحيحة دالة على أنه يصام عنه حتى رمضان؛
⬅️ ولهذا قالت عائشة -رضي الله عنها- عن النبي ﷺ أنه قال: ”من مات وعليه صيام، صام عنه وليه.“
[أخرجه الشيخان في الصحيحين.]
⬅️ وفي الصحيح عن عدة من الصحابة أنهم سألوا النبي ﷺ من مات وعليه صوم شهر؟ بعضهم قال: ”صوم شهرين، أنصوم عنه؟“ فقال النبي ﷺ: ”صوموا عنه.“
وشبهه بالدين، ولم يستفصل هل هو رمضان؟ هل هو كفارة؟ هل هو نذر؟ فدل ذلك على أن الأمر عام يعم الكفارة، ويعم النذر، ويعم رمضان.
⬅️ وفي مسند أحمد بإسناد جيد عن ابن عباس -رضي الله عنهما- أن امرأة قالت: ”يا رسول الله، إن أمي ماتت وعليها صوم رمضان أفصوم عنها؟“ قال: ”صومي عن أمك، أرأيت لو كان عليها دين أكنت قاضيته؟ اقضوا الله، فالله أحق بالوفاء.“
وهذا صريح في رمضان، وإسناده قوي جيد.
أما إذا كان الميت ما فرط، بأن مات في مرضه، فهذا لا صوم عليه عند عامة أهل العلم، عند جمهور أهل العلم، لا يقضى عن صوم، ولا يطعم عنه؛ لأنه غير مفرط معذور؛
لأن الله قال: {وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ…}
[البقرة:185]
فالذي توفي في مرضه، ما أدرك أيامًا أخر، معذور، ليس عليه صيام، وليس عليه إطعام، يعني: ليس على ورثته إطعام ولا صيام، نعم.
المقدم: أثابكم الله
✍ 🄵🄰🄴🄳🄰🄷 🄳🄰🅁🄸:
Tim Admin dan Asatidzah pembimbing
حفظهم اللـہ تعالـــــﮯ
•┈┈┈❁┈•✿❁🅢︎🅜︎❁✿•┈❁┈┈┈•
💎 Whatsapp Salafy Minang 💎
Channel Telegram:
Https://t.me/Salafy_Minang
Https://t.me/GaleriSalafyminang
👉Join dan bagikan faedah ini semoga bermanfaat.
Ⓢⓐⓛⓐⓕⓨ Ⓜⓘⓝⓐⓝⓖ