Allah ta‘ala berfirman,
وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً ۗ اَتَصْبِرُوْنَۚ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيْرًا
“Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat.” (Q.S. Al-Furqan: 20)
💡 Menjelaskan ayat di atas, Imam al-Qurthubi rahimahullah berkata,
ومَعْنى هَذا أنَّ كُلَّ واحِدٍ مُخْتَبَرٌ بِصاحِبِهِ، فالغَنِيُّ مُمْتَحَنٌ بِالفَقِيرِ، عَلَيْهِ أنْ يُواسِيَهُ ولا يَسْخَرَ مِنهُ. والفَقِيرُ مُمْتَحَنٌ بِالغَنِيِّ، عَلَيْهِ ألّا يَحْسُدَهُ. ولا يَأْخُذَ مِنهُ إلّا ما أعْطاهُ، وأنْ يَصْبِرَ كُلُّ واحد منها عَلى الحَقِّ
“Maknanya ialah masing-masing orang mendapat ujian melalui orang lain. Orang kaya diuji dengan keberadaan orang miskin; ia harus membantu dan tidak boleh merendahkannya. Orang miskin diuji dengan keberadaan orang kaya, ia tidak boleh dengki kepadanya dan mengambil hartanya melebihi dari yang sudah diberi. Jadi tiap orang harus bersabar melalui ujiannya untuk tetap di atas jalan yang lurus.” (Al-Jamiʼ li Ahkam Al-Qurʼan, 13/18)
🌱 Maka berarti, rasa terganggu yang disebabkan oleh orang lain ialah sesuatu yang pasti, tak mungkin terlepas dari hidup kita.
– Selalu ada, lalu kembali ada.
– Dari orang dekat, teman biasa, atau yang bukan siapa-siapa.
– Tersalah; maupun memang dilakukan dengan sengaja.
– Tak mengenal tempat, di mana saja!
Karena ini telah menjadi ketetapan Allah untuk menguji bagaimana kesabaran kita. Dan dari sana ditentukan perbedaan tingkatan para hamba.
✍ — Jalur Masjid Agung @ Kota Raja
— Hari Ahadi, 25 Rajab 1443 / 26 Februari 2022
_
▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.
•••
📡 https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.net
📡 Turut menyebarkan ilmu•••⤵
» Grup ⒻⓈⒹ :
https://chat.whatsapp.com/DtfHgwM9xwWD4e4QmgvnoP