Akhir-akhir ini ramai berita tentang hujan dan banjir, entah sampai kapan berita tentang hujan ini akan berakhir, Allahu A’lam.
Namun ada kenyataan yang membuat hamba beriman mengelus dada, yaitu munculnya suara-suara sumbang terkait dengan hal ini.
Wah hujan lagi, hujan lagi, bisa tidak laku dagangan saya.
Sepertinya alam sedang tidak bersahabat.
Gara-gara hujan harga barang jadi melonjak.
Gara-gara hujan banjir dimana-mana.
Dan ucapan-ucapan lain yang bernada menyalahkan hujan.
Wahai saudaraku…
Tahukah anda, sebenarnya banyak pesan yang ingin Allah Ta’ala sampaikan kepada kita lewat hujan ini.
Diantara pesan yang bisa kita terima adalah,
1. Allah ingin menunjukan kepada manusia betapa besar dan luas kekuasaan Allah
Sebagaimana yang Allah katakan dalam Firmannya,
وَٱللَّهُ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَحْيَا بِهِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَآ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
“Dan Dialah Allah yang telah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu kemudian menghidupkan bumi setelah kematiannya sesungguhnya pada hal ini terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang mau mendengar (pelajaran). (An Nahl: 65)
Turunnya hujan merupakan salah satu fenomena alam yang mengagumkan, sebagai bukti yang kuat untuk menunjukkan betapa agungnya Dzat yang menurunkannya, untuk menunjukkan bahwa tidak ada yang mampu menandingi kuasa Allah Ta’ala.
Sepintar apapun manusia, sehebat apapun teknologi yang mereka kuasai, mereka tidak mampu membendung turunnya hujan yang bertubi-bertubi mengguyur bumi mereka, sehingga banjir di mana-mana tidak bisa di hindari.
لا حول و لا قوة إلا بالله العظيم
2. Untuk menambah rasa takut kepada Allah
Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana diceritakan Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiallahu ‘anha
وكان إذا رأى غَيْمًا أو رِيحًا عُرِفَ ذلك في وجههِ! فقلتُ: يا رسولَ اللهِ ،الناسُ إذا رأوْا الغَيْمَ فرحوا رجاءَ أن يكونَ فيه المطرُ، وأَراك إذا رأيتَه عُرِفَتْ في وجهِك الكراهيةُ! فقال: يا عائشةُ ، ما يُؤْمِنُني أن يكونَ فيه عذابٌ ؟ قد عُذِّبَ قومٌ بالريحِ ، وقد رأى قومٌ العذابَ قالوا هذا عارض ممطرنا
“Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat mendung atau angin, maka raut wajahnyapun berbeda.” ‘Aisyah berkata, “Wahai Rasululah, jika orang-orang melihat mendung, mereka akan begitu gembira. Mereka mengharap-harap agar hujan segera turun. Namun berbeda halnya dengan engkau. Jika melihat mendung, terlihat wajahmu menunjukkan tanda tidak suka.” Beliau pun bersabda, “Wahai ‘Aisyah, apa yang bisa membuatku merasa aman? Siapa tahu ini adalah azab. Dan pernah suatu kaum diberi azab dengan datangnya angin (setelah itu). Kaum tersebut (yaitu kaum ‘Aad) ketika melihat azab, mereka mengatakan, “Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” (HR Bukhari no 4829)
Seorang yang memiliki rasa takut kepada Allah akan membuat dia selalu waspada dengan berupaya melaksanakan ketaatan dan menjahui kemaksiatan. Adapun orang yang merasa aman dari hukuman Allah, dia terus menerus dalam kelalaian dan lumpur dosa, dia berpikir,
Saya tidak mungkin kebanjiran karena saya tinggal di dataran tinggi.
Saya tidak mungkin kena Tsunami karena saya jauh dari pantai.
Maka kita katakan, “Wahai hamba Allah, apa anda pikir azab Allah hanya banjir dan gempa bumi.”?
Allah maha mampu mendatangkan azab dalam bentuk apapun dan dari arah manapun tanpa melihat waktu.
Mari kita simak firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
أَفَأَمِنَ أَهْلُ ٱلْقُرَىٰٓ أَن يَأْتِيَهُم بَأْسُنَا بَيَٰتًا وَهُمْ نَآئِمُونَ
Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? (Al-A’raf: 97)
أَوَأَمِنَ أَهْلُ ٱلْقُرَىٰٓ أَن يَأْتِيَهُم بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ
Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? (Al-A’raf: 98)
Salafy Indonesia, [04-Mar-25 4:29 PM]
أَفَأَمِنُوا۟ مَكْرَ ٱللَّهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْخَٰسِرُونَ
Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (Al-A’raf: 99)
3. Penghancur kesombongan dan keangkuhan bani Adam
Wahai saudaraku..
Ada pesan yang ingin Allah sampaikan kepada kita dengan musim hujan yang berkepanjangan, sehingga menyebabkan adanya banjir yang melanda dimana-mana, pesan tersebut adalah agar manusia menghilangkan keangkuhan dan kesombongan mereka dan menyadari akan kelemahan mereka di hadapan Al Jabbarul Mutakabbir sehingga mereka kembali kepada Allah, tunduk dan patuh pada ketetapan-Nya.
Saat ini banyak manusia terlalu angkuh dan sombong, dia lebih percaya dengan kemampuan dirinya, dia lebih bersandar pada kecerdasannya sehingga dia lupa bahwa disana ada kekuatan yang tak terbatas, dia lupa bahwa disana ada yang Maha berilmu, Dialah Allah Jalla Robbuna Al Qowiyul Matinul Aliim yang harus dia jadikan sandaran.
Seharusnya kita bersyukur kepada Allah dengan musibah ini, karena hal itu pertanda Allah masih sayang dan cinta dengan kita. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إذا أرادَ اللهُ بعبدٍ الخَيرَ عجَّلَ له العُقوبَةَ في الدُّنيا، وإذا أرادَ اللهُ بعَبدِه الشَّرَّ مَسَكَ عنه بذَنْبِه حتى يُوافِيَه يَومَ القيامةِ
“Apabila Allah menghendaki kebaikan untuk hamba-Nya maka Allah akan segerakan hukuman dosanya ketika di dunia, namun bila Allah menghendaki kejelekan untuknya Allah menunda hukuman atas dosanya hingga hari kiamat nanti.”.(Shahihul Jaami Lil Albani 308)
Dari pemaparan di atas, sangatlah tidak pantas kalau kita menyalahkan musim hujan atas musibah yang kita derita, sangatlah tidak pantas kita menjadikan musim hujan sebagai kambing hitam dari kegagalan kita, hendaknya kita introspeksi diri, hujan tidak pernah salah karena dia merupakan murni perbuatan Allah, perbuatan Allah semuanya baik tidak ada yang salah, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam
والشَّرُّ ليس إليكَ
“Kejelekan tidaklah berasal dari-Mu.” (HR. Muslim: 771)
Mencela hujan sama saja mencela Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dalam hadits Qudsy, Allah menyatakan,
يُؤذِيني ابنُ آدَمَ يسُبُّ الدَّهرَ وأنا الدَّهرُ بيدي الأمرُ أُقلِّبُ اللَّيلَ والنَّهارَ.
“Anak adam telah menyakitiku, mereka mencela masa padahal Aku adalah yang mengendalikannya, Aku yang membolak-balikkan malam dan siang.” (Mutafaqun ‘alaih)
Wahai Saudaraku..
Mari jadikan musim hujan ini sebagai momen dalam mengkoreksi diri kita masing-masing, dan sebagai sebab kita bertobat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
Apapun yang kita rasakan dengan adanya musim hujan, baik itu menguntungkan atau merugikan kita, sikapi dengan husnu zhan (prasangka baik), berpikir positif namun tetap optimis dan itulah sikap mukmin sejati, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam
عَجَبًا لأَمْرِ المُؤْمِنِ، إنَّ أمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وليسَ ذاكَ لأَحَدٍ إلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إنْ أصابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكانَ خَيْرًا له، وإنْ أصابَتْهُ ضَرَّاءُ، صَبَرَ فَكانَ خَيْرًا له
“Sungguh mengagumkan urusannya orang yang beriman, semua keadaan baik untuknya, yang demikian tidak mungkin digapai melainkan hanya orang yang beriman, apabila dia mendapat kesenangan dia bersyukur, namun bila dia mendapat kesulitan dia bersabar.” (HR. Muslim: 2999)
Dan kita memohon kepada Allah agar saudara-saudara kita yang di timpa musibah diberikan ketabahan, kasabaran dan keridhaan terhadap ketetapan Allah, dan Allah memberikan kemudahan urusan mereka semua.
Allahumma Amiin.
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎