Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma, ia menuturkan,
أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ؟
قَالَ: تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَعَلَى مَنْ لَمْ تَعْرِفْ
“Sesungguhnya ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, ‘Islam yang bagaimana yang terbaik?’ Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan, ‘Engkau memberi makan (kepada orang lain) dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal maupun yang tidak engkau kenal’.”
📚 HR. Al-Bukhari, no. 12 dan Muslim, no. 39
Memberi makan merupakan wujud kedermawanan, kepedulian, dan sikap rahmah. Begitu pun dengan memberi salam, selain wujud kepedulian, menebar sikap rahmah, juga merupakan sikap penghormatan kepada orang lain.
Memberi makan dan menebar salam merupakan dua amal kesalehan yang menjadikan pelakunya sebagai orang yang mewujudkan Islam yang terbaik.
Hadits di atas memotivasi kaum muslimin untuk suka berbagi, menebar kebajikan, menghormati dan menghargai orang lain.
Semoga Allah Ta’ala memberi hidayatu-taufiq, kemudahan dan kemurahan hati kepada kita.
🍃💧🍃💧🍃💧🍃💧🍃
✍️ditulis oleh:
al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
»Channel Telegram || https://t.me/fawaidsolo