Dari sahabat mulia Al-Bara’ radhiyallahu ‘anhu, ia menuturkan,
كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي جِنَازَةٍ فَجَلَسَ عَلَى شَفِيرِ الْقَبْرِ فَبَكَى حَتَّى بَلَّ الثَّرَى ثُمَّ قَالَ يَا إِخْوَانِي لِمِثْلِ هَذَا فَأَعِدُّوا
“Kami pernah mengantar jenazah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian beliau duduk di sisi kuburan dan menangis hingga membasahi tanah. Beliau bersabda, “Wahai saudaraku, bersiap-siaplah untuk hal seperti ini.”
📚 HR. Ibnu Majah, no. 4185
Mengingat kematian agar seorang hamba mempersiapkan diri dengan melakukan amal saleh.
Mengingat kematian agar menyadarkan seorang hamba yang beriman untuk tidak melakukan perbuatan maksiat.
Mengingat kematian agar seorang hamba yang beriman banyak beristigfar (memohon ampun) kepada Allah Ta’ala dan memperbanyak taubat.
Setiap manusia pasti akan menjumpai kematian. Siapa pun dirinya. Karenanya, persiapkanlah diri menuju ke alam akhirat.
Semoga Allah Subhanahu mengampuni segenap dosa kita dan menerima amal ibadah kita.
🍃🌴🌾🌴🍃🌾🍃🌾🌴🌾🍃
✍ditulis oleh:
al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
»Channel Telegram || https://t.me/fawaidsolo
📡 Turut menyebarkan ilmu•••⤵
» Grup ⒻⓈⒹ :
https://chat.whatsapp.com/DtfHgwM9xwWD4e4QmgvnoP