Para pembaca yang semoga dirahmati Allah, di tengah gemerlap ilmu dan semangat keislaman yang membara di Madinah pasca wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, muncullah seorang ulama agung dari kalangan Tabi’in Said bin Al-Musayyab rahimahullah. Ia bukan hanya pewaris ilmu para sahabat, namun juga penjaga warisan kenabian yang teguh. Dikenal karena keteguhan akidah, keluasan ilmu fikih, dan kezuhudan yang luar biasa, Said juga memiliki keistimewaan lain: keahliannya dalam menafsirkan mimpi. Bukan sekadar mimpi biasa, namun mimpi-mimpi yang kerap membawa pesan dan makna mendalam, yang ia takbirkan dengan hikmah dan ketajaman ilmu.
🎙 Imam Adz-Dzahabi rahimahullah mengatakan, Al-Waqidi rahimahullah mengatakan, “Sa’id bin Al-Musayyab adalah orang yang paling mampu menakbirkan mimpi. Dia mengambil ilmu itu dari Asma’ binti Abu Bakar ash-Shiddiq, dan Asma’ mengambilnya dari ayahnya.”
🎙 Ibnu Sa’ad rahimahullah meriwayatkan dalam Ath-Thabaqat sejumlah mimpi dan tafsir Ibnul Musayyab tentangnya.
Adz-Dzahabi sendiri menukil hal itu dalam As-Siyar. Di antaranya ialah apa yang diriwayatkan Amr bin Habib bin Qulai’, dia mengatakan, “Saya duduk di sisi Sa’id bin Al-Musayyab pada suatu hari. Di saat ada sejumlah hal yang membuat saya gelisah, dan saya kalau itu sedang dihimpit hutang datanglah seorang laki-laki seraya mengatakan, ‘Aku bermimpi seakan-akan aku mengambil Abdul Malik bin Marwan, lalu aku membaringkannya di permukaan tanah dan meratakannya, lalu aku meletakkan di punggungnya 4 pasak.’
Sa’id bertanya, ‘Bukankah engkau tidak bermimpi itu?’ Dia mengatakan, ‘Tidak.’
Sa’id mengatakan, ‘Aku tidak akan memberitahukan ta’birnya kepadamu atau kamu memberi tahukan (siapa yang bermimpi itu) kepadaku!’
Maka dia mengatakan, ‘Ibnu Az-Zubair yang bermimpi, dan dialah yang mengutusku kepadamu.’
Sa’id mengatakan, ‘Jika benar mimpinya, maka dia akan dibunuh oleh Abdul Malik, dan akan lahir empat anak dari keturunan Abdul Malik, semuanya akan menjadi khalifah.’
Maka aku pun pergi kepada Abdul Malik di Syam, lalu aku mengabarkan hal itu kepadanya, maka dia pun bergembira. Dia pun bertanya kepadaku tentang keadaan Sa’id, maka aku mengabarkan keadaannya kepadanya. Sebagai imbalannya, dia memerintahkan supaya melunasi hutangku, dan aku mendapatkan harta yang banyak darinya.”
Diriwayatkan dari Isma’il bin Abil Hakam, ia berkata:
Seorang laki-laki datang kepada Sa’id bin Al-Musayyab dengan membawa mimpi yang ganjil namun terasa berat di hatinya. Ia berkata,
“Aku bermimpi seakan-akan Abdul Malik bin Marwan kencing di kiblat Masjid Nabi sebanyak 4 kali.”
Mendengar itu, Sa’id bin Al-Musayyab yang dikenal bukan hanya sebagai ulama besar Tabi’in namun juga ahli dalam ta’bir mimpi, tidak menunjukkan keterkejutan. Dengan tenang dan bijak, ia menafsirkan,
“Jika mimpimu benar, maka akan berdiri di dalamnya dari keturunannya sebanyak empat khalifah.”
Dan benar saja, terbukti ucapan beliau. Dari keturunan Abdul Malik bin Marwan, berdirilah empat khalifah Bani Umayyah yang memerintah kaum Muslimin, dan sebagian dari mereka bahkan berkuasa di Madinah, tempat berdirinya mimpi itu.
Wallahua’lam..
Referensi:
1. Thabaqat Ibnu Sa’ad, karya Muhammad bin Sa’ad
Cirebon, Selasa 9 Syawal 1446 H/ 8 April 2025.
Komplek Ponpes Dhiya’us Sunnah.
Yuk bergabung di kanal:
Kisah dan Murattal 🇮🇩
http://t.me/kisahdanmurottalpilihan